Category: Modifikasi


Suzuki tornado 1994 (Denpasar-Bali)

Trial Contezt

2010-01-29 22:56:07
3840suzi-bali---sonie-1.jpgTampilan Tornado milik I Wayan Putra ini sebenarnya sudah oke banget diajak bermain di trek alam terbuka. Pemilihan model rangka custom dan variasi pendukung juga sesuai.

“Memang kita memperhitungkan desain seperti motor trial,” kata Putra. Seluruh rangka baru ini dibuat menggunakan pelat dan pipa dengan ukuran bervariasi. Pelatnya mulai dari ketebalan 0,8 mm sampai 1,5 cm.3841suzi-bali---sonie-2.jpg

Tapi begitunya, Putra ogah untuk mengajaknya Tornadonya berkompetisi di gunung atau lumpur. Doi lebih senang mengajaknya tampil hanya di arena contezt. “Sebab saya bukan atlet trial, hanya suka modelnya saja,” ungkap pemilik bengkel Rider ini. Tapi sayang belum pernah meraih piala seperti harapan.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Swallow 80/90-17
Ban belakang : Swallow 300-17
Sok belakang : Marathon
Sok depan : Yoshimura
Jok : Custom
Rider : 0819-9974-2550

Yamaha Jupiter MX 135LC 2005 (Tasikmalaya)

Bebek GP Lagi Nih

2010-02-05 21:53:30
3875mx-bandung---endro-1.jpgEnggak tahu deh mau bilang apa kalau konsep modifikasi banyak dipengaruhi kuda besi MotoGP. Entah itu YZR-M1 geberan Valentino Rossi, Ducati GP8 besutan Cassey Stoner, atau Honda RC212V semplakan Dani Pedrosa. Kayaknya gagasan yang lain belum bisa ada. Meski modal inspirasi sama, tapi detail konsep mesti berbeda kalau enggak mau disebut tukang contek atau plagiat.

“Agak pusing awalnya. Konsep GP di bebek paling pakai bodi X1 atau moncong R1 dikecilin. Susah memang cari yang beda buat bebek gaya GP,” beber Yana Herdiana, builder Rem Modified (RM), Tasikmalaya, Jawa Barat.

Meski enggak perlu puasa tujuh hari-tujuh malam, untuk dapatin ide supaya beda, Yanto, panggilan akrab Yana karena ada turunan Jawa, menjajal eksperimen pakai kedok skubek. Pilihannya ke Yamaha New Mio.

“Awalnya pengin kedoknya Mio Soul, tapi belum sempat coba,” ungkap Yanto yang bermarkas di kawasan Cineam, 20 km dari pusat kota Tasikmalaya. Alhamdulillah Yanto dan keluarga 3876mx-bandung---endro-2.jpgaman dari gempa Tasikmalaya yang terjadi minggu lalu.

Ekspresimen menggabukan kedok model GP dengan New Mio terobosan. Model depan enggak lagi membulat, tapi landai dan tajam. Meski begitu, gagasan anyar patut dihargai cuy.

“Pinggiran lampu dibikin sempit dan dikasih smoke. Jadi, seakan-akan kayak air scoop,” bilang Yanto.

Eh mesti tahu nih yang lain kalau rombakan bodi MX 135 yang ini asli garapan total RM di bawah komado Yanto. Jadi, eksperimen menyeluruh dari RM boleh juga.

3877mx-bandung---endro-3.jpgBagian depan fiber dengan rancang dudukan penerangan New Mio diselesaikan dengan sempurna. Enggak ada tuh cacat pengerjaan seperti pelaku lain yang baru menggarap bodi fiber total.

Dimensi tampak muka diusahakan nggak melebihi dimensi aslinya motor. Sisi kanan-kiri dirancang proporsional. Enggak tampak sambungan antara bagian depan dan sayap. Jadinya seakan ini motor yang dikeluarkan dari pabrik.

“Braket bagian depan pakai bawaan aslinya MX 135. Jadi, enggak perlu tambah pegangan bodi lagi,” ucap Yanto yang sudah punya tiga anak ini.

Buntut pun enggak banyak berubah. Hanya mengandalkan buritan belakang asli MX 135 yang diolah lagi. Dipotong setengah dari ujung untuk lampu belakang sampai sisi bawah jok dekat footstep boncenger.

“Saya punya dua lagi khusus untuk buntut. Kalau bosan bisa gonta-ganti. Dasarnya sih tetap buntut asli bawaan motor yang dirancang ulang,” ujar bapak 36 tahun ini.

Jadi, siapa lagi yang mau menawarkan konsep bebek modifikasi ala tunggangan GP? Ditunggu!

KONDOM PELAT BERSERAKAN
3878mx-bandung---endro-4.jpg
Menjajal kreasi baru untuk sepatbor kolong dilakoni Yana Herdiana untuk MX 135. Di bodi doi cukup mengandalkan bawaan motor dirancang ulang dan ditambah bentuk desain baru dengan fiber.

Sepatbor kolong hanya memanfaatkan pelat setebal 1 mm. Pelat pun enggak dibeli khusus untuk dirancang jadi pelindung kaki-kaki belakang MX. Cukup pelat bekas yang berserakan di bengkel dan dirancang ulang.

“Awalnya mau dari fiber atau sepatbor jadi. Tapi, sayang banyak pelat sisa di bengkel. Mending dimanfaatkan aja,” ungkap Yanto.

Pemilihan pelat ada efek teknis. Waktu dipasang lengan ayun dianggap jauh lebih stabil “Beda kalau fiber. Bisa enggak tahan kalau terus dipakai,” pasti Yanto.

DATA MODIFIKASI

Ban depan :Yoko 90/80-17
Ban belakang :Dunlop 120/90-17
Pelek depan :Daiichi 2,75×17
Pelek belakang :Daiichi 3,00×17
Sokbreker depan :Gazi
Cakram depan : PSM
Kaliper depan : Kitaco

HONDA VARIO 2006 (TANGERANG)

Saatnya Tampil Mewah

2010-02-05 21:53:32
3870vario-anton-1.jpgKesan mewah menjadi target utama Diemaz Erlangga dalam modifikasi Honda Vario generasi awal ini. “Pakemnnya tetap low rider tapi dikembangkan lagi sebagai motornya orang kaya, mewah pokoknya,” kata Diemaz antusias terhadap karyanya ini.

Omong-omong mewah itu bisa dilihat dari mana, Bro? “Terutama pada ubahan bodi yang dibuat lebih besar dan finishing mengilap,” terang modifikator yang mulai rajin ikut contezt ini.

Memang dengan menggunakan bahan fiberglass bentuk skubeknya Agnes Monica ini sudah banyak berubah, terutama tampak depan.
3871vario-anton-2.jpg
Proses ubahan di sini membuat Vario seolah naik tingkat. Hal itu karena healamp bawaan pabrik sudah diganti dengan punyanya Honda Airblade. Skubek ini enggak masuk ke Indonesia dan memang punya kelas setingkat di atas Vario.

“Lampu itu ikut mendongkrak kesan mewah tadi,” lanjut pria bertubuh sedang ini. Alasan lain memilihnya adalah karena pria ini enggak mau menggunakan produk yang bukan Honda.

3872vario-anton-3.jpgKarena sudah memilih lampu itu maka perlu dilanjutkan ubahan pada deknya. Jika aslinya mempunyai dek rata, maka sekarang dibuatkan semacam pemisah.

“Pembuatan dek gampang kok karena menggunakan fiber dan dibautkan ke bodi tengah,” lanjut pemilik workshop di Jl. Baja Raya, No. 89, Perumnas 2, Tangerang ini.

Gampang bukan berarti asal lho. Lihat saja ketelitian Diemaz yang membuat semacam nut atau garis yang mengikuti tarikan dari bodi belakang standar Vario. “Dengan begitu, maka terlihat seolah satu kesatuan. Malah bagi yang awam bisa mengira kalau bodi depan ini Airblade beneran,” bangganya.

Sementara bodi belakang masih mempertahankan asli Vario. “Tapi cuma diubah menjadi single seater biar lebih enak dilihat,” tambahnya. Pada bagian ini, juga ditempelkan emblem krom bertuliskan VLX. “Itu sengaja dibuat dan artinya Vario Lux atau mewah,” cuapnya panjang-lebar.3873vario-anton-4.jpg

Karena mengambil tema low rider, molornya roda belakang seakan menjadi keharusan. “Kita pasangkan undur-undur yang membuat roda belakang mundur 25 cm,” tambah pria 26 tahun ini.

Selain itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sejumlah detail pendukung juga perlu diperhatikan. Mulai dari tutup as roda, pentil sampai knalpot. Untuk desain saluran buang ini ditiru model yang acap digunakan komunitas H-D.

Tak hanya sibuk dengan modifikasi, Diemaz juga ingin ikut mengkampanyekan gerakan penghijaun. “Kami juga tambahkan pesan Go Green di skubek ini sehingga mata yang melihatnya menjadi segar akibat efek hijau,” tutupnya.

Bukan sekadar mengaplikasi kelir hijau, di beberapa bodi juga diberikan aksen dedaunan. Jelas kalau Vario ini begitu mendukung gerakan menuju langit bersih. Nggak salah juga kalau pengerjaan pengecatan dilakukan oleh tim kreatif FIM 2, Ciledug, Tangerang.

Okeh!

STANDAR TAPI GEDE

3874vario-anton-5.jpgSaat memperhatikan kedua pelek motor ini, pasti kita langsung terkesan dengan batang jari-jarinya. Ukurannya begitu besar, jauh melebih dimensi standar. “Itu dibuat dari aluminium berdiameter 8 mm,” kata Diemaz menjelaskan.

Untuk jumlahnya masih sebanyak 36 batang, sama dengan jumlah jari-jari standar. “Tapi karena gede jadinya terkesan rapat,” lanjutnya.

Tujuan penggunaannya tentu saja agar semakin menampilkan kesan kokoh dan besar. Pas dengan ubahan bodi yang sudah dilakukan.

Peleknya sendiri mempunyai lebar yang masih tergolong wajar. Tidak atau memang belum ada niatan mengadopsi lingkar roda seperlebar. Untuk depannya 3×14 inci dan belakang 5×14 inci.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Deli Tire 110/70-14
Ban belakang : Swallow 140/60-14
Disc depan : Rotora
Disc belakang : Custom
Diemaz Motor : 0856-1400-800

HONDA VARIO CBS TECHNO 2009 (JAKARTA)

Sporty Futuristik

2010-01-08 21:33:22
3683variocbs---boyo1.jpgKonsep awal yang dikembangkan Johanes Hanafi saat memodifikasi Honda Vario CBS Techno ini sangat simpel. “Hanya menyelaraskan atau mengikuti konsep yang disajikan Honda saat launching skubek ini,” kata Johanes.3684variocbs---boyo2.jpg

“Maksudnya, kan Vario terbaru ini katanya berteknologi, artinya model masa depan. Biar lebih futuristik lagi, makanya disempurnakan,” kata pria berkacamata pemilik toko variasi X-16 ini.

Penyempurnaan yang dimaksudnya adalah pada ubahan bodi. “Ingin membuat kesan modernnya lebih muncul,” lanjutnya. Karena itu mulai dari ubahan model batok setang sampai buntut diarahkan kesana.

3685variocbs---boyo3.jpg“Apalagi dengan bentuk buntut runcing dan jok single seater, tambah sip aja deh,” bangganya. Memang maksudnya untuk mengangkat kesan sporty jelas terlihat di sini.

Begitu juga langkahnya membuat tambahan sayap di cover bodi depan. “Itu sistemnya knock down. Tapi efeknya oke punya,” beber pria yang juga doyan main poker di FaceBook ini. Penambahan bagian ini membuat skubek seolah motor sport yang mempunya fairing.
3686variocbs---boyo4.jpg
Begitu juga dengan ubahan pada sektor kaki-kaki. Bentuk pelek yang lebar dan celong tentu membutuhkan trik tingkat tinggi.

“Biar unik, maka modelnya masih tetap seperti standar, tapi begitu dilihat ukurannya barulah pada kaget,” kekeh pemilik toko variasi di arena Pasar Mobil, Kemayoran, Jakarta Pusat ini.

3687variocbs---boyo5.jpgMemang Johanes masih menggunakan teromol dan palang pelek bawaan pabrik. “Tapi untuk telapak menggunakan pelek mobil yang lebarnya cukup besar,” lanjut pria ramah ini.

Untuk bagian depan lebarnya 5 inci dan belakang 6 inci. “Karena perubahannya cukup besar, ada beberapa bagian yang harus mengiktui,” lanjutnya.

Misalnya untuk depan, pembuatan segitiga baru yang lebih lebar 2 cm. Materialnya menggunakan besi padat setebal 12 mm. Kalau sudah begini baru deh full techno, ya nggak?

AIRBRUSH 2 ALIRAN

Untuk pengecatan dan finishing bodi, Johanes mempercayakan pada Tomi Gunawan, juragan Tomi Airbrush yang lama tak ada kabar beritanya. Memang sih sudah enggak perlu disangsikan lagi kualitasnya. Tapi awas, lho! Kalau lama nggak nongol di Em-Plus bisa dilupakan orang!

“Kali ini saya minta Tomi untuk membuat airbrush dengan dua tema. Ada grafis, namun juga ada unsur realisnya,” kata Johanes soal pemilihan airbrush.

Tantangan pria bertubuh gempal ini langsung dijawab Tomi dengan mengeluarkan motif terbarunya. “Kesan modern dari lekukan garisnya yang dilengkapi bintang,” kata Tomi.

Sedangkan untuk memenuhi unsur realis yang diinginkan, maka bagian cover bodi depan kanan-kiri dibuat kartun karburator. “Tambah sangar lewat corak semacam lidah api yang mengelilingi bagian itu,” cerita Tomi.

DATA MODIFIKASI

Pelek depan : Custom 5×14 inci
Ban depan : Swallow 120/70-14
Pelek belakang : Custom 6×14 inci
Ban belakang : Swallow 160/60-14
X-16 : (021) 65861510

Dahsyat di 800 Meter

3671hal8_miogmc_boyo1.jpgPenyuka adu kebut lurus malam hari, kudu waspada jika ketemu Yamaha Mio ini. Soale, skubek milik Prayoga ini bisa melesat cepat dan halus di lintasan 800 meter. Padahal, pengabut bahan bakar hanya menggunakan karbu standar doang. Bukan variasi!3672hal8_miogmc_boyo2.jpg

“Sengaja pakai karburator standar. Bahkan, karbu ini enggak direamer juga lho. Kalau ada lawan yang bisa mengimbangi, baru dinaikan speknya lagi,” ungkap Prayoga yang juga pemilik workshop Gandul Matic’s Center (GMC) di Jl. Raya Gandul, No. 232, Gandul, Cinere, Jakarta Selatan.

Untuk taklukan trek 800 meter, tentu ada beberapa seting yang dilakukan. Pastinya, biar tenaga bertambah drastis, kapasitas atau isi silinder juga didongrak. Enggak tanggung lagi, boring standar di blok pun digantikan liner Honda Tiger.

“Pakai piston Tiger oversize 100 aja sudah cukup, kan ukurannya 64,5 mm. Jadi kalau piston ini aus, masih bisa dinaikkan lagi dengan oversize 200 atau 65,5 mm,” ujar Joko Priyanto selaku mekanik GMC. Bahkan, Joko tidak perlu menerapkan stroke-up alias tak naik stroke.

3673hal8_miogmc_boyo3.jpgDengan pemakaian piston ini, kapasitas isi silinder bengkak jadi 189,6 cc. Kalau digenapi, ya 190 cc deh. Buat menemani gebukan piston gambot, katup isap dan buang juga ikut disesuaikan.

Klep juga pakai punya Tiger. Tapi diameter untuk klep isap dibikin jadi 29 mm. Sedang Klep buang, 26 mm. Lalu, tugas klep diatur lagi oleh kem standar yang sudah dipapas hingga pinggang noken as hanya menyisakan 17 mm.

Tetapi meski tidak mengubah alias memapas kepala silinder, piston pun harus dipapas. “Karena kalau tidak, piston bisa mentok dengan klep,” buka mekanik 24 tahun yang bilang juga kalau permukaan piston dipapas 2 mm.3674hal8_miogmc_boyo4.jpg

Untuk mengatasi liarnya tenaga di putaran bawah, perbandingan roller pun diberatkan. Yaitu pakai ukuran 14 gram. Selain itu agar nafas tidak cepat habis, gigi rasio standar diganti pakai ukuran 15/40 mata. “Buat di 800 meter, perbandingan ini sudah sangat cocok dengan karakter engine,” aku Joko.

Mantapnya lagi, saluran buang juga tidak aplikasi produk aftermarket. Serupa dengan karbu, knalpot hanya mengandalkan bobokan. Tapi bobokannya murni dengan metode ambil sekat lho. Jadi, bukan metode kondom.

Iya! Kondom di mana knalpot racing variasi dibungkus muffler standar. “Murni dong. Malah tidak semua sekat diambil Tapi menyisakan satu sekat biar enggak plong atau berisik,” bilangnya.

Wushhhhh…

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Dunlop 45/90-17
Ban belakang : Dunlop 50/90-17
Pelek : DID
Sok belakang : YSS
Gas spontan : Variasi
Pilot-jet : 45
Main-jet : 110
GMC : (021) 70733115

Suzuki skywave 2009 (Jakarta)

Suzuki skywave 2009 (Jakarta)

Disepuh Emas Beneran

3261hal3_skywave_dolok1.jpgCoba perhatikan foto Suzuki Skywave ini. Sekilas terkesan standar. Padahal enggak lho. Selain pemakaian beberapa variasi detail berkelas, juga sedikit trik untuk aksi tipu-tipu dilakukan. Kalau nggak jeli, pasti bisa salah menebak. Ubahan seperti ini dalam contezt modif cocok masuk fashion standar.

Variasi berkelas pertama yang dipakai adalah pada pelek alias lingkar roda. “Sengaja disepuh emas karena memang ingin terlihat beda,” kata Aditya Aryadi Rachman si empunya motor. Emas? Yang bener, Bro?3262hal3_skywave_dolok2.jpg

“Bener kok, tapi saya agak lupa habis berapa gram pastinya. Tapi yang pasti untuk dua pelek ini total biaya krom emas yang dikeluarkan adalah Rp 3 juta,” kata Adit meyakinkan. Wah, harus dijaga ketat, nih! Sebab kalau ketahuan maling bisa digesek nih pelek. Atau kalau perlu bawa motornya sekalian.

Memang pelapisan serbuk emas tadi dilakukan pada tahap akhir finishing pelek. “Prosesnya sama seperti krom biasa, tapi ditambahin serbuk emas,” kata pria 26 tahun ini.

3263hal3_skywave_dolok3.jpgBagian yang mendapat tambahan lapisan emas memang hanya pelek. Sementara jari-jari dan teromol tidak atau dibiarkan STD alias standar.

Efek emas tadi dilanjutkan ke pengecatan bodi. Sengaja dilakukan supaya ada harmonisasi dengan kaki-kaki. “Warna putih itu dari Spies Hecker yang kebetulan juga mengandung gold effect,” tambah lajang ini.

Detail lain yang dipasang untuk membuat skubek 125 cc ini berkelas adalah pemasangan head lamp dan HID serta spidometer indiglo. “Kalau ini modal buat nampang malam hari,” lanjut warga Galaxy, Bekasi ini.

Trik menarik lain yang dilakukan Adit adalah memanipulasi tampilan roda belakang. Pelek lebar 5,5 inci dengan ban berprofil 140/60-14 itu sekilas terlihat mundur.3264hal3_skywave_dolok4.jpg

“Sengaja enggak dimundurin karena saya memang mau mempertahnkan posisi standar supaya handling enggak berubah,” lanjutnya. Memang ban seukuran tadi masih bisa menggelinding tanpa ngesrot di Skywave yang memiliki ruang lebih luas,” tegasnya.

Trus kenapa pandangan awam bisa tertipu ya? Itu karena saya mengubah sudut kemiringan sok belakang,” lanjut wiraswastawan muda ini.

Ubahan dilakukan dengan menggeser pegangan atas di rangka lebih ke depan. Nah ubahan sudut inilah yang membuat orang mengira sumbu roda sudah dimundurin. Kalau nggak percaya, silakan cek ke kolong.

Karena konsepnya menjurus ke Jepang, desain jok ikut menyesuaikan. Ukuran standar, hanya dibuat undakan dan sandaran bagi joki. Mirip aplikasi di big matic Jepang.

DATA MODIFIKASI

Pelek depan : Custom 4 x14 inci
Ban depan : Deli Tire 120/60-14
Pelek belakang : Custom 5,5 x 14 inci
Ban belakang : Deli Tire 140/60-14
Sok belakang : Yoshimura
Head lamp : HID, Dipa 8000 k
Knalpot : Termignoni

Suzuki Shogun SP 125 2006 (Jakarta)

Part Shogun FL 125 Jadi Kuncian

3404shogun--axl-1.jpgTertarik buat main adu kebut di 500 meter? Coba dulu temui Suzuki Shogun SP125 milik Diaz, racikan Herman Pieters yang dijuluki ‘Lanjutkan’. Kiprah motor yang punya warna biru, macam warna dominan Partai Demokrat pimpinan SBY yang jadi pemenang Pemilu Presiden 2009 ini, belum terkalahkan di trek setengah kilometer. Apa rahasia racikannya? Lanjutkan!

“Rahasia apa? Wah, gak pake rahasia segala tuh. Kita buka-bukaan aja yuk,” tantang Herman yang juga pemilik workshop Man’s Speed di Jl. Masjid, No. 16, Jati Kramat, Jakarta Timur. Untuk bermain di trek itu, Herman menaruh kuncian di part dari Suzuki Shogun 125 terbaru alias Shogun FL. Ada beberapa part yang diandalkan untuk jadi kuncian. Yaitu, noken-as dan bandul kruk-as.3405shogun--axl-2.jpg

Biar makin lengkap, bahas mulai dari bagian mesin atas dulu yak! Agar noken-as mantap memutar klep gambot ukuran 33 mm/ 28,5 mm merek INT, durasi kem dibikin jadi 278º untuk klep isap. Sedang klep buang alias ex, dibikin jadi 279º. Nah, lagi-lagi, yang dipakai noken-as alias kem milik Shogun FL. Kenapa begitu, “Karena kem Shogun FL punya lift yang lebih tinggi dari Shogun SP. Shogun FL liftnya 2,2 mm lebih tinggi ketimbang SP,” bilang pria 26 tahun ini.

Dengan begitu jarak main klep bisa lebih jauh membuka dong. Semburan yang masuk ke ruang bakar Kuncianpun jadi lebih mantap. Makin oke lagi, naik-turun batang klep juga diatur kekerasannya oleh per klep buatan Ahon merek SMS.

3406shogun--axl-3.jpgKatanya, per ini lebih oke dari per klep Jepang yang biasa dipakai buat road race. “Mungkin soal kekerasan per enggak jauh beda. Tapi enaknya karena per ini juga lebih tinggi 2,5 mm. Jadi enggak perlu ganjal pakai ring lagi,” timpal ayah dua putri ini.

Itu bagian mesin atas! Lanjut ke bagian blok silinder dan kruk-as. Biar power makin besar, langkah bore up dilakukan. Kini, blok Shogun dijejali piston 65,5 mm milik Honda Tiger oversize 200.

Belum cukup sampai situ, langkah stroke up juga dilakukan. Pakai pen stroke 5 mm merek Kawahara, setang seher tetap pakai milik Shogun SP. Kini, stroke bertambah 10 mm naik-turun. So, kapasitas silinder sekarang jadi bengkak ke 219,5 cc.

Oh ya! Ketika naik stroke, bandul kruk-as diganti pakai milik Shogun FL. “Itu karena bandul ini lebih ringan meski tebalnya hampir sama dengan Shogun FL,” bilang Herman.

Dengan pakai bandul milik FL, kini putaran kruk-as jadi lebih ringan. Pastinya, power dan torsi mudah diraih. Tapi karena ringan, makanya permainan dibatasi di 500 meter aja. Itupun sudah pakai gir 16/ 30 mata lho.

PERNAH JAJAL DRAG 201

Asal tahu aja, Suzuki Shogun 125 milik Diaz ini pernah juga buat coba turun di arena kebut lurus resmi 201 meter di Sirkuit Sentul. Tapi sayang, akibat liarnya power yang dihasilkan ‘Lanjutkan’, sang joki kurang mampu meredam liarnya entakan. “Dari gigi satu hingga gigi tiga, motor ogah dikendalikan. Hampir-hampir, nabrak lampu start,” bilang Herman yang senang naik Suzuki Skywave 125 ini.

Bisa liar githu, lantaran Herman mengadopsi rasio rapat alias close ratio yang diset untuk Shogun FL. Part itu dibawanya langsung dari Thailand ketika doi berkunjung ke Negeri Gajah Putih beberapa waktu lalu. Oh ya! Dengan liar dan kurang terkendalinya handling saat tes di 201 meter, catatan waktu yang dihasilkan sabet 8,4 detik. “Akhirnya cuma sanggup juara kedua, tuh,” aku Herman lagi.

DATA MODIFIKASI

Ban : HUT 60/90-17
CDI : Rextor (Pro-Drag)
Pelek : Ride IT 1,20 X 17
Spuyer : 122/65
Man’s Speed : (021) 91083295

Yamaha Mio Soul 2008 (Medan)

Mirip MotoGP

3342mio-medan--axl-1.jpgMau paket kilat atau normal aja? Urusan seperti ini serahkan ke Ilham Syahputra, modifikator Medan yang ikutan juga di Yamaha Mofest Modification 2, Region III, Medan. Garapannya pakai jurus jitu bergerak kilat.”Dikerjakan untuk contezt Yamaha Mofes. Kapan lagi kalau nggak sekarang? Ini pun lama karena banyak motor yang juga mau ikutan juga,” bilang Ilham Syahputra yang nama bengkel modifikasinya M37, Medan.

Jurus kilat Ilham bisa dipakai buat sobat yang juga pengin buru-buru ikutan contezt. Karena kebanyakan pasien di bengkel, pakai cara Ilham. Ide dan hasilnya pun enggak 3343mio-medan-axl-2.jpgkelihatan dikejar waktu. Palingan dikejar pemilik motor yang memang pengin banget turun di Yamaha Mofest 2, Medan.

Taktiknya sih enggak bikin rombakan besar di bodi. Cukup mengandalkan bodi asli bawaan Yamaha Mio. “Kalau bikin bodi baru total dari depan ke belakang butuh lama. Minimal 1,5 bulan. Itu pun jangan nyentuh motor lain,” bilang Ilham yang bermarkas di Jl. Megawati, No. 37, Medan.

Bodi baru butuh cetakan dan desain anyar. Ini belum terhitung pengecatan. Nah, mengandalkan cover aslinya Mio Soul enggak banyak makan pikiran yang bisa makan fiber karena pusing cari ide.

3344mio-medan-axl-3.jpgLagian, bodi baru total diganti dengan olah fiber berisiko mengalami kegagalan. Kegagalannya pas pemasangan kalau lubang-lubang baut di bodi enggak pas untuk braketnya di rangka.

Di bagian depan seperti mulut kodok yang pastinya Ilham enggak mencontek mulut kodok benaran. Tapi, moncong depan YZR-M1 yang memang tampang depannya mirip katak. Di M1 corong katak buat airscoop dan sekaligus mengarahkan angin supaya enggak menghambat motor di kecepatan tinggi.3345mio-medan-axl-4.jpg

Cover depan asli Mio didesain ulang sampai menemukan bentuk moncong. Pengolahan enggak perlu cetakan baru. Cukup mulut motor dicoak dan dibentuk. Fiber hanya dipakai hanya untuk menyempurnakan moncong.

Begitu juga bodi samping kanan-kiri. Cover asli kanan-kiri dipotong setengah dan disambung pakai fiber untuk bodi baru. Tentunya fiber yang menyambung bodi potongan didesain ulang mendekati buntut M1.

“Cara ini enggak bikin pusing mikirin lubang baut cover. Pokoknya cepat,” bilang Ilham.

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Deli Tire 120/70-14
Ban belakang : Deli Tire 140/70-14
Knalpot : SND Racing Concept
Pelek depan : 5 inci Honda Jazz
Pelek belakang : custom Honda Jazz

Lebih Cepat dari Bayangan
2009-11-20 18:05:27
3352mio-bogor-axl-1.jpgMacam Lucky Luke, tokoh komik yang bisa menembak lebih cepat dari bayangannya sendiri. Atau, Ninja yang bisa lari lebih cepat dari bayangan. Githu juga Yamaha Mio milik Andrie Sukirman. Skubek keluaran 2005 ini, malah mampu melewati larinya Ninja 150 di trek 600 meter tuh. Jadi disebut apa ya? He..he..he….3353mio-bogor-axl-2.jpg

“Awalnya hanya untuk sekadar coba-coba bikin matik bore up aja. Eh, taunya ketagihan setelah tahu larinya,” ujar pria yang akrab disapa Yoyonk ini. Iya, habis bore up yang dilakukan tergolong ekstrem sih. Sentuh angka 307 cc lho!

Angka itu bisa dilacak sendiri. Pertama, lewat aplikasi piston Yamaha Scorpio. Yaitu 70 mm. “Tadinya mau pakai yang oversize 200. Tapi nanti dulu deh, coba yang standarnya dulu,” ujar Yoyonk yang juga owner Lucky Motor di Jl. Sukasari I, No. 25, Bogor, Jawa Barat.

3354mio-bogor-axl-3.jpgItu untuk bikin bengkak liner kan? Agar langkah piston semakin panjang, Yoyonk yang ditemani Opick sebagai mekaniknya, melakukan metode geser big end. So, kenaikan stroke lebih maksimal.

“Geser big end atau pen kruk-as bawah sekitar 11 mm. Itu karena pakai setang seher milik Ninja 150,” ungkap Opick. Sedang pen kruk-as sendiri, keduanya mengandalkan pen milik Kaze.
3355mio-bogor-axl-4.jpg
Alasannya, pen ini lebih kecil dari milik Mio. Jadi, pen bisa digeser lebih jauh. Dengan geser big end sekitar 11 mm, itu artinya naik-turun stroke nambah 22 mm dong. Keseluruhan stroke menjadi 79,9 mm. Coba kita hitung! 0,785 x 7,99 mm x 70 mm² = 307,35 cc.

Dengan gebukan sebesar itu, yin dan yang musti sempurna. Kebutuhan di ruang bakar mesti seimbang. Urusan klep, Yoyonk mengandalkan milik Toyota Camry. Ukurannya 34 mm (in) dan 28,5 mm (ex). Lama isapan dan buang, diatur noken-as durasi 270º dengan lift 9,5 mm.

Redam liarnya power, kampas kopling musti berdaya cengkeram kuat. Kampas tipe drag, disandingkan demi mencegah hilangnya power. Mau?

DATA MODIFIKASI

Ban : FDR 50/90-17
Pelek : Ride It 1.40-17
Sok belakang : YSS
Sok depan : Trusty
Puly : Kawahara
Lucky Motor : (0251) 322653

Yamaha Jupiter MX 135LC 2006 (Medan)

Prototipe Didukung Teknologi

3194mofest2-medan-dvd-1.jpgMotor prototipe dibikin sebelum diproduksi massal. Begitu juga konsep modifikasi Yamaha Jupiter MX 135LC yang didaulat tim juri Yamaha Mofest Modification Contest 2 lalu, jadi The Best Region III, Medan, Sumatera Utara. Motor konsep sangat didukung aplikasi teknologi komponen. Makanya, MX milik Jimmy dari Medan menggaet juara 1 Super Moped dan Moped Technology.3195mofest2-medan-dvd-2.jpg

Prototipe yang cuma bikin ubahan bodi sih nggak ada bedanya dengan bodi motor konsep. Maksudnya, modifikasi hanya bodi yang dirancang seperti badan motor konsep. Kalau kayak begitu sih, modifikator yang ahli fiber pasti bisa. Tinggal pretelin bodi asli, terus bikin cover baru yang dirancang sendiri ala prototipe.

3196mofest2-medan-dvd-3.jpg“Saya enggak mau begitu. Prototipe yang benar juga mengaplikasi beberapa komponen yang mengaplikasi mekanisme kerja berbeda,” beber Budi Udin Fakkar, builder Jatayu Motor Sport (JMS), Jakarta. Budi yang memodif MX milik Jimmy.

Betul 100% Bud. Motor konsep yang dibikin pabrikan pun menawarkan teknologi komponen yang berbeda dari produk massal. Juga ada mekanisme kerja komponen yang dikembangkan dari komponen sebelumnya.

“Itu acuan saya. Makanya, MX yang dibuat ada komponen yang teknologinya sudah jauh dari MX sebenarnya,” ulas Budi yang bermarkas di komplek THI Jl. Jatayu, Tubagus Angke, Jakarta Barat.3197mofest2-medan-dvd-4.jpg

Budi bilang motor konsepnya masuk katagori sport masa depan. Misal, Yamaha YZF-R6 untuk era mendatang. Modifikasi teknologi komponen yang ditawarkan ada tiga yang bisa dilihat. Sistem kemudi, mekanisme kerja sokbreker depan dan pengoperasian awal starter.

Sistem kemudi yang digarap JMS dikasih nama steering ratio. Ada perbandingan radius putar waktu setang di gerakan ke dalam dan keluar. Simpelnya gerakan setang dan poros komstir yang mekanisme kerja menggunakan tuas diwakili 0 derajat. Waktu setang didorong keluar 1 derajat, poros komstir sudah bergerak 3 derajat.

Tuh steering ratio ala JMS. Salut deh idenya. Tapi, yang perlu dijelaskan sistem kerja ketika membelok. Karena menganut roda sistem hubless dan lengan ayun tunggal, ketika menikung roda tidak belok. Cuma miring ke kiri atau ke kanan.

3198mofest2-medan-dvd-5.jpgMekanisme seperti ini banyak dijumpai pada motor yang berlengan ayun depan. Termasuk pada skuter Eropa seperti Gilera.

Inovasi baru juga pada mekanisme kerja suspensi yang diberi nama Advance Suspension. Mekanisme kerjanya berhubungan dengan aplikasi roda hubless. Pegangan pelek ditopang dua tiang yang mengirim beban ke sokbreker. Prinsipnya mirip kerja sok belakang unitrack, tapi posisinya dipasang terbalik.

Terakhir adalah teknologi keyless ignition. Jadi, menyalakan motor enggak pakai kunci starter. Tapi pakai sensor gesek. Ya macam kartu yang biasa dijadikan kunci di kamar hotel berbintang.

Hebohnya lagi, roda yang sudah menganut sistem hubless itu tapi tetap ringan. Enteng diajak berbelok, juga tetap bisa diajak berjalan seperti halnya motor daily use.

SESUAI REGULASI

Kabarnya ada pertanyaan setelah juri memutuskan The Best Region III Yamaha Mofest Modification Contest 2, Medan. Jupiter MX milik Jimmy dianggap menyalahi aturan. Alasannya jangan-jangan yang punya motor pun Budi dari Jakarta.

Silakan tengok regulasi lomba. Motor yang didaftarkan harus dari region setempat. Motor modif yang boleh ikut contezt di Region III dari Sumatera, kecuali Lampung.

Panitia juga cek nomor rangka, mesin dan STNK. Ini Medan, bung!

DATA MODIFIKASI

Ban depan : Bridgestone 100/70-17
Ban belakang : Bridgestone 150/60-17
Pelek depan : Custom JMS
Pelek belakang : Custom JMS
Lampu depan : Projector